Beritabogor24jam.com – Gedung SMKN 1 Gunung Putri dilaporkan ambruk sekitar pukul 14.30 WIB, akibat hujan deras disertai angin kencang, pada Senin siang, 3 November 2025.
Insiden yang terjadi saat kegiatan pembelajaran berlangsung itu memicu kepanikan di lingkungan sekolah dan menjadi perhatian pihak kepolisian serta instansi terkait.
Peristiwa ini menambah daftar kejadian bangunan sekolah yang mengalami kerusakan saat cuaca ekstrem.
Sejumlah pihak kini mempertanyakan kondisi fisik dan kelayakan bangunan pendidikan di tengah intensitas cuaca ekstrem yang semakin tinggi.
Kronologi Kejadian
Salah satu siswa kelas X jurusan Elektro 2, bernama Audrey (15), menjadi saksi mata saat bangunan runtuh. Ia menceritakan bahwa suasana awalnya hanya berupa hujan lebat, sebelum tanda-tanda kerusakan mulai terlihat.
“Awal mula genteng-genteng jatuh terus lama-lama ambruk domino gitu,” ujar Audrey saat dikonfirmasi via seluler.
Audrey menyebutkan bahwa bangunan yang ambruk merupakan ruang kelas jurusan Las dan Mesin.
“Setengah 3 pas hujan lagi gede-gedenya. Kelas jurusan Las sama Mesin,” katanya.
Insiden tersebut menimbulkan korban cukup banyak. Audrey menyampaikan bahwa para siswa yang berada di dalam bangunan tidak sempat mengantisipasi kejadian, mengingat hujan deras membuat situasi sulit diprediksi.
“Ada 30 orang luka-luka. Ada yang kepalanya bocor, tangannya sobek. Lagi pada cek kesehatan gratis terus nunggu di kelas, taunya langsung ambruk lima kelas,” tambahnya.
Data sementara yang dihimpun menyebut total korban mencapai 32 siswa. Rinciannya, 13 mengalami luka ringan, 5 patah tulang, sementara 14 lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Korban luka-luka dibawa ke RS Hermina dan Kenari Medika,” jelas Audrey.
Kapolsek Gunung Putri, Kompol Aulia Robby Kartika Putra, membenarkan insiden tersebut.
Hingga kini, pihak kepolisian masih mendalami penyebab runtuhnya bangunan tersebut.
“Korban untuk sementara meninggal dunia nihil,” ungkap Kompol Robby saat dikonfirmasi.
Pihak kepolisian bersama instansi terkait juga diperkirakan akan melakukan pemeriksaan struktur gedung untuk memastikan penyebab utama keruntuhan, termasuk kemungkinan adanya faktor kelayakan bangunan atau kerusakan struktural yang diperparah oleh cuaca ekstrem.










