Beritabogor24jam – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mulai lakukan pembangunan Pasar Leuwiliang, pasca dilanda kebakaran hebat pada 27 September 2023 lalu.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Bogor Andri Hadian mengungkapkan, Perumda Pasar Tohaga resmi memulai pembangunan Pasar Rakyat Leuwiliang.
Menurut Andri, revitalisasi Pasar Leuwiliang ini dilakukan sebagai bagian dari upaya langkah strategis pemulihan dan revitalisasi ekonomi lokal.
Menurut Andri, nantinya, Pasar Leuwiliang akan memiliki tiga bangunan utama dengan desain modern yang tetap mengakar pada identitas lokal. Fasad ikonik di bagian depan menjadi daya tarik visual.
Sementara blok A dan B, akan dihubungkan jembatan penghubung yang memungkinkan pengunjung menikmati panorama aktivitas pasar dari atas. Jalan akses selebar 8 meter juga disiapkan untuk kendaraan, termasuk mobil pemadam kebakaran.
“Pasar ini akan dilengkapi 1.439 unit dagang, 140 toko, 809 kios, dan 490 los, menjadikannya salah satu pasar rakyat terbesar dan termodern di Kabupaten Bogor,” jelas Andri melalui keterangannya, dikutip Kamis (19/06/2025).
Menurutnya, proyek revitalisasi ini dikerjakan oleh Perumda Pasar Tohaga bekerja sama dengan investor PT. Maharaja Raffles Nusantara, yang dibangun di atas lahan seluas 21.629 meter persegi.
Katanya, sebagai bentuk komitmen terhadap pedagang terdampak. Sebelum pembangunan pasar ini dimulai, Pemkab Bogor telah melakukan pembangunan Tempat Penampungan Sementara (TPS).
“Sosialisasi intensif juga sudah kita lakuka sejak Mei lalu, untuk memastikan kesiapan dan dukungan lintas sektor,” ujarnya.
Andri Hadian menekankan pentingnya kolaborasi dan ketahanan semua pihak dalam mendukung pembangunan.
“Pasar ini bukan hanya tempat berdagang, tapi juga aset daerah dan warisan masa depan. Ini adalah simbol harapan, semangat kebersamaan, dan kebangkitan ekonomi rakyat,” tegasnya.
Ia menambahkan, dengan pembangunan ini, Pasar Leuwiliang akan menjadi pasar rakyat SNI kedua di Kabupaten Bogor setelah Pasar Cisarua, sekaligus ditargetkan menjadi pasar terbaik di wilayah Leuwiliang.
Direktur Utama Perumda Pasar Tohaga, Haris Setiawan, menegaskan bahwa pembangunan pasar Leuwiliang dirancang dengan mengedepankan standar SNI, konsep ramah lingkungan, serta sentuhan budaya lokal dan nilai-nilai legenda Leuwiliang.
Katanya sebagai bentuk antisipasi kejadian serupa, seluruh karyawan pasar akan mendapatkan pelatihan dasar pemadam kebakaran.
“Ini akan menjadi pasar tradisional yang bersih, nyaman, dan tertata. Kami menargetkan rampung dalam 18 bulan, bahkan lebih cepat jika memungkinkan,” ujarnya.
“Ini bagian dari peningkatan sistem keamanan pasar dan perlindungan aset pedagang,” tambah Haris.
Sementara itu, Direktur Utama PT. Maharaja Raffles Nusantara, Frans Susanto, menyebut proyek ini sebagai ikon baru kebanggaan masyarakat Bogor.
“Kami pastikan pembangunan akan dilakukan dengan kualitas terbaik dan memperhatikan kenyamanan pedagang dan pengunjung,” imbuhnya. (***)










