Beritabogor24jam.com – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, menegaskan untuk mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan senilai Rp130 triliun.

Kebijakan strategis ini ditunjukkan sebagai salah satu langkah nyata pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem, khususnya di Kabupaten Bogor.

Program tersebut sekaligus menandai upaya serius pemerintah dalam menjalankan arahan Presiden RI Prabowo Subianto untuk mengintegrasikan dukungan bagi sektor perumahan dengan pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Kebijakan itu disampaikan Maruarar usai menghadiri sosialisasi perumahan bersama masyarakat Kabupaten Bogor yang digelar di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, pada Senin, 3 November 2025.

Dalam kesempatan tersebut, ia meninjau langsung penerapan program dan interaksi dengan pelaku UMKM penerima manfaat.

“Saya datang ke sini karena siap, tadi juga senang karena cepat. Saya tes juga cepat, Bank Jabar berapa menit sudah, tadi kan ada contoh UMKM yang bisa diselesaikan cepat,” ujar Maruarar.

Akses Permodalan Bunga Ringan untuk UMKM

Menteri yang akrab disapa Ara ini menegaskan, keberadaan KUR Perumahan bukan sekadar stimulus pembangunan perumahan, tetapi sekaligus sebagai instrumen memperkuat pelaku UMKM.

Terutama, kata dia, yang bergerak di sektor konstruksi, pengembangan perumahan, hingga penyediaan material bangunan.

“Kita negara harus membuat program yang tepat sasaran, yaitu buat UMKM. Ini pertama kali dalam sejarah yang dibuat oleh Presiden Prabowo, Rp130 triliun KUR perumahan,” tegasnya.

Pemerintah memberikan subsidi bunga 5 persen kepada pelaku UMKM sektor perumahan, termasuk kontraktor, developer, dan toko bangunan dengan plafon modal hingga Rp10 miliar dan omzet maksimum Rp50 miliar.

Menurut Ara, program ini juga menjadi instrumen perlindungan bagi masyarakat kecil dari praktik rentenir yang kerap menawarkan pinjaman berbunga tinggi.

“Jadi gak usah ke rentenir lagi karena dengan KUR perumahan itu 6 persen setahun. Coba kalau ke rentenir sebulan berapa? Nah, negara harus hadir, negara tidak boleh membiarkan rakyatnya,” katanya.

Kabupaten Bogor Jadi Prioritas Nasional

Ara menekankan, Kabupaten Bogor menjadi wilayah prioritas dalam implementasi program KUR Perumahan.

Selain populasi yang besar tertinggi di Indonesia, wilayah ini tercatat memiliki jumlah masyarakat miskin ekstrem signifikan.

“Saya tadi sudah sampaikan, kalau diperlukan Desember saya akan datang lagi, karena KUR Perumahan Rp130 triliun ini harus menyentuh Bogor yang jadi kabupaten terbesar di Indonesia. Apalagi kemiskinan ekstrem terbesar ada di Bogor, ini harus diselesaikan cepat dan masif,” tandas dia.

Tak hanya fokus pada KUR Perumahan, pemerintah juga memastikan peningkatan manfaat di sektor bantuan stimulan perumahan.

Menteri Ara juga menyatakan, program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) akan ditingkatkan dua kali lipat pada tahun 2026.

“Tadi saya sudah datang meninjau ke lapangan, jadi kita akan perbaiki lebih banyak lagi dua kali lipat tahun depan dibanding tahun ini,” pungkasnya.