BERITABOGOR24JAM.COM – Di balik hijaunya bentang alam dan sejuknya udara pegunungan, harapan baru tengah tumbuh di Desa Malasari, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, Kamis (24/7/2025).
Selama puluhan tahun, lima kampung yang tersebar di desa ini seperti berada dalam pelukan alam yang indah namun terasing. Jauh dari akses jalan, fasilitas kesehatan, bahkan pasar tradisional. Namun kini, semuanya perlahan berubah.
Adalah pembangunan Jalan Nirmala — penghubung sepanjang 18 kilometer — yang menjadi simbol harapan baru bagi warga Malasari. Dulu hanya berupa jalan bebatuan, kini mulai dibuka dan dibangun serius oleh pemerintah, pertama kalinya sejak Indonesia merdeka.
Proyek ini melesat tanpa banyak hambatan. Per Juli 2025, sekitar 20 persen jalan telah rampung. Dan bukan hanya sekadar proyek fisik, ini adalah bukti bahwa pemerintah hadir di pelosok-pelosok negeri.
“Ini yang ditunggu-tunggu dari dulu, yaitu pembangunan jalan ini,” kata Eman, warga Desa Malasari, dengan mata berkaca-kaca.
Waktu tempuh menuju rumah sakit yang semula bisa mencapai 3 jam, kini mulai terpangkas hingga setengahnya. Dan itu baru permulaan.
Jalan Nirmala adalah urat nadi baru bagi Desa Malasari. Ia membuka akses menuju layanan kesehatan, pendidikan, hingga pasar. Hasil hutan dan kebun yang dulu hanya untuk konsumsi lokal, kini mulai dilirik pasar luar.
“Dulu masyarakat hanya hidup dari kebun. Sekarang berubah jadi komoditi perdagangan,” ujar Bupati Bogor Rudy Susmanto, yang terus mendorong pembangunan merata hingga ke desa-desa terjauh.
Namun, pembangunan ini tetap dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Rudy menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam.
“Kami ingin ekonomi tumbuh, tapi jangan sampai alam dikorbankan. Jangan sampai tempat ini jadi mudharat. Jangan sampai Tuhan marah, jangan sampai alam marah,” pesannya tegas.
Ia pun mengajak seluruh warga untuk ikut menjaga lingkungan, terutama dari bahaya sampah yang kerap datang bersama geliat wisata.
Pembangunan ini bukan hanya inisiatif daerah. Menurut Rudy, ini adalah bagian dari amanah langsung Presiden Republik Indonesia: bangun infrastruktur yang menyambungkan rakyat dengan harapan.
“Pesan Presiden kepada saya jelas: pastikan masyarakat di daerah terpencil juga merasakan pelayanan yang layak,” ujar Rudy.
Bagi warga Malasari, pembangunan ini lebih dari sekadar aspal dan beton. Ini adalah simbol bahwa mereka tidak dilupakan. Bahwa negara benar-benar hadir, hingga ke tempat yang dahulu hanya disebut sebagai “desa wisata”, tanpa benar-benar disentuh pembangunan.
Kini, warga mulai bisa membayangkan masa depan. Mereka tak lagi khawatir bila harus mengantar orang sakit tengah malam. Anak-anak mereka pun bisa bermimpi lebih tinggi — sekolah lebih dekat, jalan lebih baik, hidup lebih layak. Desa Malasari perlahan bangkit. Dan asa itu, kini telah menyala terang.***